Wednesday 21 March 2012

JOMBANG SENYUMMU TERLALU MEMPESONA

ws_The_Valley_1680x1050.jpg“ALHAMDULILLAH, sebentar lagi nyampek” guman pemuda itu sambil melirik jam di hanpondnya. Ia sesekali melihat keluar bus puspa yang membawanya. Beberapa kali ia ucapkan tahmid, saat ia melihat hamparan hijau persawahan yang menyejukkan matanya. Subhanallah, begitu indah ciptaanmu Rabby… guman hati kecilnya bersyukur.
“terminal, terminal, terminal..teriak kernet bus mini itu membuaat faris berdiri siap-siap untuk turun. Bismillah, ucapan yang sangat dianjurkan dalam islam ketika memulai hal yang baik itu keluaar dari bibir Faris. Sejenak ia membetulkan tas dipunggungnya. Pandangannya melihat sekitar, begitu teduh suasana terminal mungil ini, bisiknya dalam hati. Sebuah terminal yang paling teduh, tidak bising, tidak semrawut sebagai mana terminal lain yang  perna ia singgahi.
“ mau kemana mas?” seorang kernet bus jurusan antar  profinsi menghampirinya. Faris hanya tersenyum sambil menunjuk suwatu tempat. Masjid, faris ingin menunaikan sholat dhuha sebelum berziarah kemakan kiai hasyim asy’ari dan keluarga. Ditengah perjalanan faris tak henti-hentinya takjub dengan pesona jombang. Selogan jombang beriman benar-benar berimpas kepada penduduknya. Para pengamen pun turut menebarkan tembang-tembang islam. Masya Allah, sebuah kota yang sangat menakjubkan. Puji faris dalam hati.
Subhanallah, faris tak henti-hentinya bertakbir memuji dan bersyukur, didepan pandangan alam begitu indah. Sebuah keindahan yang tidak perna ia bayangkan, puluhan istana megah bertabur batu mulia. Gemericik arus sungai yang merdu seakan menambah kemolekan taman indah yang faris tidak perna ia temukan sebelumnya. Mendadak dada faris bergemuru. Yaya!. Seorang jelita yang beberapa mingu lalu ia temui, seorang dara yang mengetarkan hatinya,  seorang gadis yang begitu mempesona, seorang berjiblab anggun yang keindahan aura wajahnya masih terbayang sampai saat ini. Jelita yang kecantikannya membela semesta itu ada dihadapannya!.
“kok kamu ada disini dik?” Tanya faris sedikit kaget, ia tidak percaya kalau akan bertemu dengannya. Cahaya bening mata jelita itu tela mebuat detak jantungnya tak bernada. Yang ditanya hanya tersenyum lembut, masya allah,.. lesung pipi kirinya membuat dada faris tak karuan.
“kita liat-liat sekitar yuk mas?” faris tidak dapat menolak, mana mungkin ia berdaya ketika berada dihadapan yaya?. Jelita itu membuat sendi-sendi tubuhnya rapuh.
“indah yah mas?” faris hanya mengganguk pelan, jatung makin brdetak tak menentu ketika pandangan beradu dengan yaya. Ya allah, begitu indah lukisanmu, begitu mempesona sulamanmu, jerit faris dalang relung hatinya. Faris tidak tahu bagaimana meluapkan kebahagiaannya, jalan setapak yang begitu bersih membuad dirinya tak henti-hentinya bertasbih, taman-taman kecil dengan seribu bunga tertata  rapi didepan istana-istana megah, membuat faris selalu memuji dan bersyukur. Dan, berjalan dengan seorang jelita yang menjadi cahaya di hatinya begitu menghentak lubuknya. Hentakan itu mustahil diuraikan dengan sebuah kata. Gemerlap pernik-pernik kerlip bintang yang eksotis, seterang senyum purnama yang mengagungkan, belum menandingi keindahan dan keelokan rangkaian syahdu disanubarinya. Seakan, percik-percik air sungai yang bening disepanjang jalan beralun nada-nada merdu, menumpahkan getaran-getaran yang menghiasi lubuknya yang bersenandu rindu.
“mulai kapan adik pakai cincin?” yang ditanya hanya tersenyum sambil menunjukkan cincin dijari manisnya.
“di kasih teman mas”
“itu kebesaran dan kaya’nya tidak cocok buat adek, coba pakai cincin ini” faris kemudian melepaskan cincin di tangannya dan memakaikan ke tangan yaya. Gadis itu hanya diam menurut sambil tersenyum, faris tidak tau kenapa ia berani menyentuh gadis itu.
“wah, pas mas..” ucap yaya girang, melihat cincin itu pas dan cocok ditangan nya. Sedangkan faris, merangkai juntai-juntai keindahan dalam dadanya.
 “ini buat mas ya” jelita itu memegang tangan faris dan memakaikan cincin.
“hem, kaya’nya itu cocok untuk mas faris deh” kata yaya dengan senyuman yang menohok jantung faris. Begitu indah.
“kita kesana yuk?” faris menoleh ketempat yang dituju yaya.
“kaya’nya ada keramaian tuh mas” tambah gadis itu.
“itu kan jauh dek” kata faris sambil memanjangkan lehernya menengadah.
ws_Columbia_Lake_1680x1050.jpg“ada sepeda pancal tuh mas” mau ga’ mas faris boncengin adik?” faris tersenyum mengiyakan. Faris seketika menemukan keindahan yang mencapai puncaknya. Tidak ada pesona yangmelebihi ia rasakan, tidak ada kesyahduan selain kesyahduan yang ia rasakan. Sepertinya ia ingin sekali melukis kanfas semesta untuk meluapkan kebenderangan isi hatinya. Faris menoleh kebelakang, masya Allah.. senyum yaya semakinmengetarkan hatinya.
@@@@
“sudah sampai babat mas”
“astagfirullah..”  faris menghela nafasnya dalam-dalam. Ada beberapa getaran dihatinya yang masih ia rasakan. Ya Allah.. keindahan itu hanyalah sebuah mimpi? Jerit faris dalam hati. Ia sangat sadar kalau percik-percik samar yang berdetup dilubuknya hanya sebuah fragmen yang tidak benar-benar nyata. Hanya sebuah mimpi. Yah, hanya mimpi. Faris makin yakin ketika ia cubit kulitnya, sakit dan nyata.
Faris menumpahkan segala gemuru dadanya dalam hempasan nafas yang dalam. Alisnya sedikit menyatu, handpone disakunya bordering. Sms pikirnya.
Udah yampek mana mas? Ati2 dijalan ya.. jangan lupa sms adek kalau nyampek. Adikmu, yaya.
Astagfirullah… kembali denyut nadi dan suasana hati faris berhentak, sms itu adalah dari jelita yang menghiyasi mimpinya. Taukah kalau masmu ini merangkai keindahan bersamamu dalam mimpi? Taukah ketika itu kita tukar cincin selayaknya orang bertunangan?  Dan kita menuju suatu keramaian, itukah pernikahan? Rintihan faris yang paling dalam. Ah, astaghfirullah.. faris berjalan gontai. Ia tahu kalau asanya, citanya, cintanya, belum mau menyulam gemertak yang semakinkentara disanubarinya. Hanya dalam mimpinyalah yang sudah mengekang dayanya.








Duhai..
Mengapa hati ini tak selalu berdaya
Saat senyumnya datang menggoda
Kenapa sanubari ini terlalu bergelora
Bila kelebat bayangnya kentara
Rabby..
Kekanglah getar yang merindu
Hapuskanlah detak yang menderu
Buanglah pesona yang menyahdu
Agar isyarat kalbu terus mencumbuhmu
Ya allah…
Demi dzatmu yang maha terkasih
Sulamlah keridhoan dan rahmatmu
Pada setiap derap langka cita dan cinta hati
hamba….
JOMBANG SENYUMMU TERLALU MEMPESONA

@amzamus
01 november 2011
Ketika senyum seorang jelita  Mengetarkan seisi lubuk

No comments :